Bebunyian gaduh dan berirama dari
alat-alat musik perkusi terdengar riuh
di Desa Tegalkenongo, Bugisan Selatan. Pematang sawah dan daerah sekitar rumah
ketjilbergerak disulap menjadi sebuah tempat yang berbeda malam itu. Sabtu
malam, 24 Maret 2012, ketjilbergerak menggelar acara ‘Pesta Rakyat
ketjilbergerak’ yang merupakan acara puncak dalam rangkaian acara ‘Membatalkan
Keperempuanan’.
Acara ini diramaikan oleh
kedatangan masyarakat dari berbagai kalangan
seperti seniman, mahasiswa, pelajar, tak ketinggalan warga sekitar. Puncak acara
ini berbeda dari acara-acara sebelumnya. Tema ‘Pasar Rakyat’ yang diusung
benar-benar merupakan acara yang ‘rakyat’. Melibatkan warga sekitar rumah
ketjilbergerak , acara ini meriah dengan berbagai stand makanan seperti angkringan,
jajanan rumahan, dan tak ketinggalan emping yang menjadi andalan dari desa ini.
Tak ketinggalan dengan para
pengisi acara. Salah satu penampilnya tentu saja dari HMJ Kriya ISI Yogyakarta. Kesempatan yang diberikan oleh ketjilbergerak
ini tentu saja membuat kami untuk bersemangat memberikan performance yang
maksimal.
‘Mumi Katarsis: Batal Jadi
Perempuan’ adalah tema dari penampilan HMJ Kriya ISI kali ini. Dengan konsep
ala Mesir Cleopatra, para laki-laki diubah menjadi perempuan, begitu
sebaliknya. Mulai dari jam dua siang, para penampil sudah bersiap di kampus
untuk make up. Dandanan perempuan cantik yang dipoleskan pada wajah-wajah
maskulin anak-anak laki-laki berpadu dengan para performers perempuan yang berubah
menjadi gahar karena make up laki-laki.
Sampai di venue, kami segera
bersiap. Di tempat transit yang terletak di belakang rumah ketjilbergerak,
performers dibantu oleh kru memakai kostum buatan kami sendiri, batik ciprat
penuh warna. Pukul 19.30 WIB, setelah mc meneriakkan nama HMJ Kriya ISI , performes
yang sudah tak sabar untuk tampil segera memasuki pematang sawah yang diubah
menjadi panggung. Begitu terdengar suara tabuhan rebana dan jimbe ,tarian pun
dimulai. Efek lighting yang denga apiknya menyorot performance
HMJ Kriya ISI serta sorak-sorai dari para penonton seketika membuat penampilan semakin
memanas. Tepuk tangan yang riuh, suara
tawa, dan teriakan dari penonton menutup penampilan dengan sempurna. Kami sukses menghibur para penonton malam itu.
Terimakasih
kepada ketjilbergerak atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Dengan
tampilnya kami di acara Pesta Rakyat ini, kami berharap lebih banyal lagi orang
yang mengenal dunia kriya. Tak lupa juga kepada mahasiswi pertunjukan ( tari
dan teater). Serta kepada semua orang yang terlibat dalam proses acara ini
sehingga dapat sukses meramaikan acara kejilbergerak. Terima kasih terima kasih
terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar